HIJAU MEMBUMI SUKAMARA

Kota sejuta Permata, Punya potensi dan Sumberdaya dan ramah Masyarakatnya. (Kab. Sukamara | Prov. Kalimantan tengah)

Institut Pertanian STIPER Yogyakarta (INSTIPER)

Kampus Harapan Bangsa, Menghadirkan Civitas Akademisi Perkebunan Terbaik Menuju Indonesia yang Bermartabat dan Sejahtera

PT.BUMITAMA GUNAJAYA AGRO

Menuju Perusahaan Kelas Dunia, dengan Memperbaiki Sumberdaya Manusia guna Menuju Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia yang HEBAT

Muḥammad bin Mūsā al-Khawārizmī

Seorang ahli matematika, astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal dari Persia. Lahir sekitar tahun 780 di Khwārizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 di Baghdad | Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di Baghdad. Penemu angka Nol dan dikenal Bapak AL JABAR.

HIZBUT TAHRIR

Partai politik berideologi Islam yang didirikan pada tahun 1953 di Al Quds berdasarkan aqidah Islam Didirikan oleh Syekh Taqiyyuddin An Nabhani (1905-1978) | Bersama umat Berjuang menegakkan Syariah dalam Bingkai Khilafah dengan Prinsip Konsisten Berdakwah.

Dr. ZAKIR NAIK

Seorang pembicara umum Muslim India, dan penulis hal-hal tentang Islam dan perbandingan agama. Secara profesi, ia adalah seorang dokter medis, memperoleh gelar Bachelor of Medicine and Surgery (MBBS) dari Maharashtra, tapi sejak 1991 ia telah menjadi seorang ulama yang terlibat dalam dakwah Islam dan perbandingan agama.

Kamis, 17 September 2015

AYAH, MAAFKANLAH AKU

Assalamu''alaikum Wr.Wb.

Pada suatu malam, ada seorang ayah yang duduk bersama anaknya di bangku taman. Sang ayah berkata kepada anaknya sembari tangannya menunjuk ke arah bintang-bintang yang menghiasi langit malam, “Wahai anakku, ada banyak cahaya berkerlap-kerlip di langit yang begitu indah. Cahaya apakah itu?” 

Putranya pun memaklumi pertanyaan ayahnya karena beliau memang sudah tua, rambutnya sudah memutih, rambut-rambutnya pun sudah mulai rontok. Guratan-guratan di wajah sang ayah mencerminkan bahwa usia telah memakan masa mudanya. Dan biasanya orang kalau sudah tua, maka sifatnya pun berubah menjadi seperti anak-anak lagi. Jadi dia berkata kepada ayahnya “Ya ayah, itu adalah sebuah bintang.”

Beberapa menit berlalu dan ayahnya menoleh ke anaknya lagi sembari berkata “Wahai anakku, cahaya di langit itu tampak indah, apakah itu?” Putranya melihat ke ayahnya lagi dan berkata “Ayah, sudah kukatakan, itu adalah bintang.” Anaknya bergumam dalam hati "Ah, namanya juga ayahku sudah agak pikun, walaupun kadang menjengkelkan juga."

Kemudian beberapa menit berlalu. Kemudian ayahnya melihat kepada bintang-bintang lagi, dan berkata kepada anaknya “Wahai anakku, benda apakah yang terang di langit itu?” Dan kali ini anaknya pun merasa kesal. Dia menatap ayahnya dengan marah “Wahai orangtua, apakah kau sudah buta? Sudah kuberitahu itu adalah bintang.”

Air mata mengalir dari mata sang ayah dan dia berkata kepada putranya “Nak, ketika kau masih balita, berapa kali kau bertanya padaku: 'Ayah apa ini? Ayah apa itu? Tapi tidak sekali pun aku marah padamu. Tidak sekali pun aku menghardikmu. Setiap kali kau bertanya, aku selalu menjawabnya, tapi hari ini aku hanya bertanya kepadamu sebanyak 3 kali dan kau memanggilku dengan sebutan orangtua dan buta.

Menyadari kesalahannya, air mata pun mengalir dari putranya. Dia meminta maaf kepada sang ayah dan berjanji takkan mengulangi perbuatannya lagi.

Moral dari kisah ini:

Kita tidak ingat apa yang orangtua kita lakukan untuk kita. Kita tidak ingat kesukaran yang mereka alami. Hanya ketika kita menjadi dewasa dan menjadi orangtua, barulah kita menyadari sulitnya menjadi orangtua. Seharusnya kita menghormati orangtua kita mengingat begitu banyaknya pengorbanan yang mereka berikan untuk kita.


SUMBER : www.lampuislam.org

BUNDA, MANDIKANLAH AKU,,,,,,,,

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Rani, sebut saja begitu namanya. Kawan kuliahku ini berotak cemerlang dan memiliki idealisme yang tinggi. Sejak masuk kampus, sikap dan konsep dirinya sudah jelas : meraih yang terbaik, di bidang akademis maupun profesi yang akan digelutinya. ''Why not the best ?'' katanya selalu, mengutip seorang mantan presiden Amerika.

Ketika Universitas mengirim mahasiswa untuk studi Hukum Internasional di Universiteit Utrecht, Belanda, Rani termasuk salah satunya. Sedangkan saya, lebih memilih menuntaskan pendidikan kedokteran. Selain itu, Rani juga mendapat pendamping yang ''selevel''; sama-sama berprestasi, meski berbeda profesi.

Alifya, buah cinta mereka, lahir ketika Rani diangkat sebagai staff diplomat, bertepatan dengan tuntasnya suami meraih gelar PhD. Lengkaplah kebahagiaan mereka. Konon, nama putera mereka itu diambil dari huruf pertama hijaiyyah ''alif'' dan huruf terakhir ''ya'', jadilah nama yang enak didengar : Alifya. Saya tak sempat mengira, apakah mereka bermaksud menjadikannya sebagai anak yang pertama dan terakhir. 

Ketika Alif (panggilan puteranya itu) berusia 6 bulan, kesibukan Rani semakin menggila. Bak Garuda Indonesia, nyaris tiap hari ia terbang dari satu kota ke kota lain, dan dari satu negara ke negara lain. 
Setulusnya, saya pernah bertanya kepadanya, ''Tidakkah si Alif terlalu kecil untuk ditinggal-tinggal ?''

Dengan sigap, Rani menjawab, ''Oh, saya sudah mengantisipasi segala sesuatunya. Everything is OK !''

Ucapannya itu benar-benar ia buktikan. Perawatan dan perhatian anaknya, ditangani secara profesional oleh baby sitter mahal. Rani tinggal mengontrol jadwal Alif lewat telepon. Alif tumbuh menjadi anak yang tampak lincah, cerdas dan gampang mengerti. Kakek Neneknya selalu memompakan kebanggaan kepada cucu semata wayang itu, tentang kehebatan ibu-bapaknya. Tentang gelar dan nama besar, tentang naik pesawat terbang dan uang yang banyak.

''Contohlah ayah-bunda Alif, kalau Alif besar nanti.'' Begitu selalu Nenek Alif, ibunya Rani, berpesan di akhir dongeng menjelang tidurnya.

Ketika Alif berusia 3 tahun, Alif pernah berkata kepada Rani kalau dia minta adik. Terkejut dengan permintaan tak terduga itu, Rani dan suaminya memberikan pengertian kepada anaknya. Kesibukan mereka belum memungkinkan untuk menghadirkan seorang adik buat Alif. Lagi-lagi bocah kecil ini ''memahami'' orang tuanya. Buktinya, kata Rani, Alif tak lagi merengek minta adik. Alif tampaknya mewarisi karakter ibunya yang bukan perengek. Meski kedua orangtuanya kerap pulang larut malam, ia jarang sekali ngambek. Bahkan, tutur Rani, Alif selalu menyambut kedatangannya dengan penuh ceria. Sehingga, Rani sering memanggil anaknya itu dengan ''Malaikat kecilku''.

Sungguh keluarga yang bahagia, pikir saya. Meski kedua orangtuanya super sibuk, Alif tetap tumbuh penuh cinta. Diam-diam, saya iri pada keluarga ini. 

Suatu hari, menjelang Rani berangkat ke kantor, entah mengapa Alif menolak dimandikan baby sitter-nya. ''Alif ingin Bunda yang mandikan,'' ujarnya penuh harap. Karuan saja Rani, yang detik demi detik waktunya sangat diperhitungkan, gusar. Ia menampik permintaan Alif sambil tetap gesit berdandan dan mempersiapkan keperluan kantornya.

Suaminya pun turut membujuk Alif agar mau mandi dengan Tante Mien, baby sitter-nya. Lagi-lagi, Alif dengan pengertian menurut, meski wajahnya cemberut. Peristiwa ini terus berulang-ulang sampai hampir sepekan.

“Bunda, mandikan aku !” kian lama suara Alif penuh tekanan. Toh, Rani dan suaminya berpikir, mungkin itu karena Alif sedang dalam masa pra-sekolah, jadinya agak lebih minta perhatian. Setelah dibujuk-bujuk, akhirnya Alif bisa ditinggal juga. 

Sampai suatu sore, saya dikejutkan dengan telponnya Mien, sang baby sitter. ''Bu dokter, Alif demam dan kejang-kejang. Sekarang di Emergency.''
Setengah terbang, saya ngebut ke UGD. But it was too late. Allah SWT sudah mempunyai rencana lain. Alif, si Malaikat Kecil, keburu dipanggil pulang oleh-Nya. Sedangkan Rani, ketika diberi tahu soal Alif, sedang meresmikan kantor barunya. Ia shock berat. Setibanya di rumah, satu-satunya yang ia ingin kerjakan adalah memandikan putranya. Setelah sepekan lalu Alif menuntut, Rani memang menyimpan komitmen untuk suatu saat memandikan anaknya sendiri.

Dan siang itu, janji Rani terwujud, meski setelah tubuh si Malaikat Kecil terbaring kaku. ''Ini Bunda Lif, lihat, Bunda sedang mandikan Alif,'' ucapnya lirih, di tengah jama’ah yang sunyi. Satu persatu rekan Rani menyingkir dari sampingnya, berusaha menyembunyikan tangis.

Ketika tanah merah telah mengubur jasad si kecil, kami masih berdiri mematung di sisi pusara. Berkali-kali Rani, sahabatku yang tegar itu, berkata, ''Ini sudah takdir, ya kan ? Sama saja, aku di sebelahnya ataupun di seberang lautan, kalau sudah saatnya, ya dia pergi juga kan ?'' Saya diam saja.

Rasanya Rani memang tak perlu hiburan dari orang lain. Suaminya mematung seperti tak bernyawa. Wajahnya pias, tatapannya kosong. ''Ini konsekuensi dari sebuah pilihan,'' lanjut Rani, tetap mencoba tegar dan kuat. Hening sejenak.

Angin senja meniupkan aroma bunga kamboja. Tiba-tiba Rani berlutut. ''Aku ibunyaaa !'' serunya histeris, lantas tergugu hebat. Rasanya baru kali ini saya menyaksikan Rani menangis, lebih-lebih tangisan yang meledak. ''Bangunlah Lif, Bunda mau mandikan Alif. Beri kesempatan Bunda sekali saja Lif. Sekali saja, Aliiif..'' Rani merintih mengiba-iba. Detik berikutnya, ia menubruk pusara dan tertelungkup di atasnya. Air matanya membanjiri tanah merah yang menaungi jasad Alif. Senja pun makin tua. Nasi sudah menjadi bubur, sesal tidak lagi menolong. 


Refleksi Hikmah :

Hal yang nampaknya sepele, sering kali menimbulkan sesal dan kehilangan yang amat sangat. Sering kali orang sibuk 'di luaran', asik dengan dunia dan ambisinya sendiri. Sehingga, mengabaikan orang-orang di dekatnya yang disayanginya. Akan masih ada waktu 'nanti' buat mereka, jadi abaikan saja dulu. Kadang hal yang seperti inilah yang membuat banyak orang menyesal.

Sering kali orang takabur dan merasa yakin bahwa pengertian dan kasih sayang yang diterimanya tidak akan hilang. Merasa mereka akan mengerti karena mereka menyayanginya dan tetap akan ada.

Sebelum semua terlambat, dan sebelum semuanya menghilang dari hadapan kita. Jangan pernah lupakan orang-orang terdekat kita dan orang-orang yang kita sayangi. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari, karena orang-orang yang kita sayangi telah hilang selamanya dari hadapan kita.


SUMBER : www.alkisaah.blogspot.co.id

BAGAIMANAPUN, AKU MENCINTAIMU

Assalamu'alaikum Wr.Wb



Saat itu Senin pagi, dan seorang pria akan pergi ke kota untuk mencari pekerjaan yang lebih layak.


Sebelum berangkat, ia telah berbicara kepada istrinya tentang apa yang akan ia lakukan. Sepanjang hari ia merasa gugup dan ragu, apakah ia akan mendapat pekerjaan yang lebih baik lagi dari pekerjaan yang sedang ia jalani saat ini yaitu bekerja sebagai pengayuh becak. Hingga akhirnya, di sore hari, ia berhasil diterima kerja di sebuah pabrik elektronik dengan gaji yang cukup memadai.



Suami yang gembira ini pulang ke rumah dan mendapati meja makan yang telah ditata dengan indah serta lilin yang menyala. Ia mencium aroma makanan pesta, dan menduga pasti seseorang di pabrik elektronik tadi telah menelpon ke rumah dan memberitahu istrinya. Ia pun mencari istrinya dan mendapatinya di dapur, dengan penuh semangat ia menceritakan rincian dari kabar gembiranya. Mereka berpelukan dan meloncat kegirangan.



Di sebelah piringnya, ia menemukan catatan yang ditulis “Selamat Sayang ! Aku tahu kau akan berhasil hari ini ! Makan malam ini untuk menunjukkan betapa aku mencintaimu.”



Kemudian dalam perjalanan ke dapur untuk membantu istrinya menyiapkan makanan penutup, ia melihat sebuah kartu yang lain jatuh dari kantong istrinya, ia memungut dan membacanya “Jangan khawatir karena tidak mendapat perkerjaan baru yang lebih layak sayang, bagaimanapun juga kau sebenarnya pantas mendapatkannya ! Makan malam ini untuk menunjukkan betapa aku mencintaimu.”



Refleksi Hikmah :



Bagi seorang suami, hal yang terpenting bagi dirinya ketika dalam menjalani sebuah bahtera keluarga adalah rasa cinta, dan kasih sayang yang ia dapatkan dari istrinya. Karena setiap hal yang ia lakukan, pekerjaan yang ia tunaikan, tak lain dan tak bukan hanyalah sebuah pengorbanan untuk keluarganya, yaitu istri dan anak - anaknya.



Jika anda adalah seorang lelaki yang belum mempunyai istri, jangan kau butakan kedua matamu hanya untuk melihat seorang wanita dari sisi kecantikannya saja. Ada banyak wanita cantik di bumi ini. Tak akan puas seorang lelaki jika mencari wanita berdasar kecantikannya saja. Manusia akan menjadi tua, dan keelokan paras pun tak lama lagi akan sirna.



Paras bukan sebuah nilai, karena hanya akhlak mulia sang istri yang bisa membahagiakan seorang suami. Dan cara terbaik untuk mendapat seorang wanita ber-akhlak mulia adalah dengan menjadikan diri seorang lelaki sebagai calon suami yang elok perilakunya, sopan santun dalam perkataannya.


SUMBER : www.alkisaah.blogspot.co.id & www.kata-kata

REZEKI DAN JODOHKU : PRASANGKA TERBAIKKU UNTUK ALLAH

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Ketika saya sedang browsing internet, tiba-tiba saya menemukan tulisan ini. Subhanallah, karena indahnya kisah ini, maka saya copas ke dalam blog ini. Semoga kita dapat mengambil hikmah dan mendapatkan manfaat dari kisah ini. Berikut kisahnya:

Selalulah berkhusnudzon dengan ketetapan Allah, dalam kondisi apapun. Aku tahu pasti hasilnya, karena terlalu sering aku mengalami banyak hal yang semua berpangkal pada satu, khusnudzon sama Allah.

Dulu, aku memutuskan kuliah karena aku yakin ayah dan kakakku mau membiayaiku, dan tidak akan membuatku telantar. Tapi keyakinan itu sirna, setelah Ayah dipanggil olehNya, dan penghasilan kakakku (satu-satunya orang yang berpenghasilan tetap di keluargaku) hanya cukup untuknya hidup.

Bayangkan, gaji kakakku yang hanya 500 ribu sebulan, mana cukup untuk kehidupanku dan biaya kuliahku, untuk dirinya sendiripun aku rasa kurang dari cukup (dalam kacamata manusia), sedangkan biaya satu semesterku minimal untuk SPP 700 ribu.

Namun, beruntunglah diriku saat itu. Saat dimana pemahamanku tentang konsep iman, konsep rejeki dan konsep qada qadar sudah mengakar kuat. Alhamdulillah, keyakinan pada pertolongan Allah lah yang membuatku selalu merasa bisa dan mampu bertahan, apapun yang nanti aku alami. Tentu dengan berusaha menunjukkan padaNya, bahwa aku layak mendapatkan pertolonganNya (Muhammad : 7).

Hanya karena kemudahanNya lah, aku mendapatkan lima beasiswa dalam kurun selama 5 tahun kuliah. Jumlah terbanyak yang pernah diraih oleh mahasiswa dimana tempatku belajar serta tawaran mengajar privat disana-sini, tanpa perlu bersusah payah mengajukan lamaran ke sebuah lembaga bimbingan belajar.

Karena kemudahanNya lah, aku mampu mengasah keterampilan menjahitku, secara otodidak, dari hanya memasarkan produk kain flannel secara kecil-kecilan, hingga diberi kemudahan rejeki untuk membeli mesin jahit dan mesin obras, lalu menjalankan usaha jahitku saat itu. Akupun mampu memenuhi kebutuhanku sendiri, sejak sebelum lulus.

Aku selalu ingat cerita yang selalu kuberikan pada para siswa SMP binaanku, cicak yang merayap pun selalu bisa mendapatkan nyamuk yang terbang, itulah kemurahan Allah. Maka jangan pernah berputus asa dari rahmatNya.

Dulu, sering aku tak memegang uang sepeserpun di tangan, sedangkan mau pinjam lagi ke kawan satu kostan terbersit rasa malu, karena hutang yang kemarin pun belum mampu kulunasi.

Tapi aku selalu yakin, Allah tak akan pernah menelantarkan hambaNya, selama kita yakin akan pertolonganNya. Dan sering, disaat rasa laparku tak mampu tertahan lagi, ada yang tiba-tiba membayar daganganku, sekalipun mungkin hanya 5 ribu saja, Alhamdulillah, setidaknya aku bisa makan malam nanti dan esok pagi.

Atau ketika aku tak punya cukup ongkos untuk sekedar mudik ke kampung halaman, Subhanallah, dosenku yang baik saat itu, menawarkan pinjaman kepada mahasiswanya, dan kau tahu, aku mengembalikan uang pinjaman itu pada lebaran tahun berikutnya.

Atau ketika aku butuh dana untuk penelitian saat itu, iseng kugesekkan KTM ku, berharap masih ada sisa beasiswa yang terkirim. Padahal aku tahu, beasiswa itu sudah habis masa berlakunya, karena 2 bulan sebelumnya aku selalu mendapati KTM ku kosong.

Tapi memang kebiasaanku saat itu, setiap mengantar teman ke ATM, aku sering iseng menggesekkan KTM ku, dan Subahanallah, lagi, aku tak menyangka beasiswa itu akhirnya terkirim lagi, sebagai perpanjangan tahun berikutnya. Kejadian-kejadian kecil itu, selalu membuatku tak bisa untuk bersu’udzon kepadaNya.

Aku hanya mampu menangis, karena Allah begitu menyayangiku, sekalipun diri ini berlumpur dosa dan maksiat. Astaghfirullah…

Dan cerita tak berhenti sampai disini. Aku ingat saat penelitian, aku sengaja mengambil proyek dosen dengan topik dan masa penelitian yang mudah dan singkat, disamping mencari yang ada penyandang dananya, salah satunya untuk mempercepat proses kelulusanku, yang kutarget tak lebih dari 4 tahun.

Di tengah jalan, ternyata tak semudah yang kubayangkan. Dari kesalahan penyiapan bahan, tempat penelitian yang harus mengantri dan bahan-bahan penelitian yang harus kutanggung dulu, karena dana yang belum cair.

Tapi Alhamdulillah, aku tak harus mengulang sekalipun ada kesalahan penyiapan bahan, lalu tempat yang mengantri membuatku mengenal penelitian di topik yang sama yang akhirnya memudahkan saat proses penulisan, dan kemunduran pencairan dana akhirnya ditanggung oleh kawan yang satu penelitian denganku, walaupun kelulusanku akhirnya mundur sekitar enam bulan dari target awal.

Subhanallah, betapa indah rencanaMu ya Allah, yang tak akan mungkin mampu kuurai, bagaimana ini semua bisa terjadi?

Apakah masih ada cerita lain? Ya, masih ada dan mungkin belum akan selesai hingga aku menghadapNya. Aku ingat, salah satu impianku adalah mengajar di salah satu SDIT favoritku di kota tempatku kuliah.

Dan kau tau, tahun kelulusanku adalah tahun dimana SDIT tersebut membutuhkan banyak guru, karena perluasan kelas dan beberapa guru yang memutuskan keluar.

Yah, aku diterima, sesuatu yang dulu kupikir sangat sulit, melihat banyak kakak tingkatku yang gagal (bahkan aku merasa kualitas mereka lebih baik dariku) ketika mendaftar dulu. Subhanallah, Kau meluluskanku di tahun yang tepat ya Allah.

Lagi? Tentu saja. Di tengah perjalanan, ketika usia mengajarku baru menginjak dua bulan, kakak memintaku pulang, karena Mamak tercintaku membutuhkan kehadiranku. Walaupun aku harus meninggalkan semua mimpiku disini, lagi-lagi aku yakin, mungkin Allah punya rencana lain dengan semua ini. Dan ternyata iya, disinilah aku akhirnya membangun mimpi selanjutnya.

Sungguh tak disangka, saat kepulanganku adalah saat dimana sebuah balai penelitian tanaman perkebunan, membutuhkan seorang peneliti. Apakah sebuah kebetulan? Bukan, karena inilah skenario Allah yang Maha Indah. Mereka membutuhkan peneliti bukan pada saat harus membuka lowongan.

Balai itu membutuhkan peneliti, karena salah satu peneliti yang baru direkrutnya memutuskan keluar, dan dia berada pada bidang yang kutekuni saat kuliah, Pemuliaan Tanaman. Kau tahu kan, jika dia tak keluar, maka lowongan itu tak mungkin ada, dan jika bukan bidangku, maka akupun tak akan mungkin diterima, karena syarat seorang peneliti adalah sesuai dengan bidang kepakarannya.

Entah mengapa aku yakin sekali, inilah jalanku, sekalipun saat itu aku harus melewati banyak kandidat yang lain dan hanya satu orang yang direkrut. Dan Alhamdulillah, Subhanallah, lagi dan lagi, rasa syukur tak hentinya kupanjatkan pada Dzat Yang Maha Pengasih.

Menjadi peneliti, membuatku meraih mimpi-mimpiku. Mimpi memiliki publikasi skala nasional bahkan internasional, mimpi menjelajah Nusantara bahkan luar Negara, mimpi memiliki jaringan hingga ke pelosok negeri, dan tentu saja, selalu berada dekat dengan Mamak tercintaku.

Subhanallah, maka alasan apa yang membuat kami harus bersu’udzon kepadaMu?

Lagi, di tahun pertama aku bekerja, kakak ketigaku terlilit hutang sebagai akibat kebangkrutan usahanya, bahkan hingga puluhan juta. Hingga gaji tahun pertamaku harus tersisih untuk turut melunasi hutang-hutangnya.

Tapi Alhamdulillah, Allah memberiku cahayaNya hingga bisa melihat segala permasalahan dengan jernih, dan mengambil hikmah tentunya. Rumah peninggalan ayah di kota tempatnya bekerja, akhirnya kami jual. Berkat penjualan rumah itu, kami akhirnya mampu memperbaiki rumah yang ditinggali Mamak yang kondisinya sudah hampir ambruk, disamping untuk melunasi hutang-hutangnya. Ya, aku yakin Allah membuka kami jalan untuk menjual rumah itu, karena Maha Tahu apa yang paling tepat diberikanNya untuk kami.

Dan tentu saja, tentang jodoh. Aku sudah tak menghitung lagi, berapa proses kulewati dan selalu berakhir dengan kegagalan. Tapi aku selalu yakin, kelak, Allah akan memilihkan seseorang untukku di saat yang tepat.

Aku ingat perkataan guru mengajiku saat itu… “Jodoh itu dari Allah, maka mintalah sama Allah, dan upayakan diri kita layak mendapatkan jodoh dariNya”, Yah, aku akhirnya sadar, jangan pernah menyalahkan orang yang meninggalkan kita, jangan pernah menyalahkan mereka yang tak ikhlas menerima kita, terlebih jangan pernah menyalahkan takdir.

Tapi teruslah ukur diri kita, sudahkah kita layak mendapatkan jodoh terbaik dariNya? siapkah kita saat Allah menjodohkan kita dengan manusia pilihanNya? maka fokuslah pada apa yang bisa kita upayakan, jangan fokus kepada hal-hal yang diluar kemampuan kita, karena menentukan siapa dan kapan jodoh kita, adalah HAK Allah semata.

Dan tahukah kau, dulu aku pernah berharap mendapatkan seseorang yang mau menemaniku di kota kelahiranku, dan memiliki kemampuan berwiraswasta yang mumpuni, selain sholeh dan giat berdakwah tentunya.

Dan Subhanallah, ternyata sosok seperti itu akhirnya dihadirkanNya di hadapanku. Dan dia, ya Allah, laki-laki itu begitu ikhlas menerimaku… sesuatu yang aku yakin, Jika Kau sudah memudahkannya, maka tak ada satupun yang bisa menyulitkannya.

Dan nanti ya Allah, jika aku kehilangan apapun yang aku sukai, apapun yang aku sayangi, dan apapun milikMu yang Kau titipkan padaku, aku yakin Kau telah menyiapkan ganti yang lebih baik, dan rencanaMu ya Allah, adalah rencana yang terindah, skenario mengagumkan yang hanya akan terlihat indah, pada mereka yang berkhusnudzon pada setiap ketetapanMu…

“Duhai Tuhanku, karuniakan padaku ilham agar aku selalu mensyukuri .... nikmat-Mu yang Kau anugrahkan padaku dan kepada kedua orang tuaku, ... dan agar aku selalu beramal shaleh yang Kau ridhai. Dengan rahmat-Mu ... masuk ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh.” (An-Naml/27:19).

Kesimpulan: Selalulah berkhusnudzon dengan ketetapan Allah,

Wallahu A'lam Bishawab ...
#Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah .. Wabillahi Taufik Wal Hidayah, salam terkasih dari sahabat untuk sahabat ...



SUMBER : www.lampuislam.com

DAUN KELOR SEJUTA MANFAAT


Daun Kelor
Kelor memiliki nama latin Moringa oeifera Lamk dan termasuk dalam keluarga Euphorbiaceae. Tentunya anda pernah mendengar peribahasa "Dunia tak selebar daun kelor". Ya, daun kelor memang memiliki daun yang kecil-kecil.

Namun di balik daun kecilnya itu, kelor memiliki sejuta manfaat tak terduga bagi kesehatan. Lihat saja kandungan nutrisinya. Daun kelor mempunyai 7 x vitamin C pada jeruk, 4 x calcium pada susu, 4 x vitamin A pada wortel, 2 x protein pada susu dan 3 x potasium pada pisang. Woww, sungguh luar biasa!
Berikut ini beberapa penjelasan mengenai kandungan nutrisi daun kelor seperti dikutip dari Pondokibu.com:


1. Daun kelor mengandung lebih banyak vitamin C

Vitamin C memperkuat sistem kekebalan tubuh kita dan melawan penyakit infeksi termasuk flu dan pilek. Buah- buah yang berasa asam seperti jeruk dan lemon mengandung banyak vitamin C. Tetapi Vitamin C daun kelor 7x lebih banyak daripada jeruk.


2. Daun kelor mengandung potassium

Potassium penting untuk otak dan saraf. Pisang adalah sumber potassium yang sangat baik. Daun kelor mengandung potassium 3x lebih banyak daripada pisang.

3. Daun kelor kaya akan Vitamin A

Vitamin A bertindak sebagai pelindung melawan penyakit mata, kulit, jantung, diare,dan banyak penyakit ringan lainya. Wortel diketahui sangat kaya vitamin A. Tetapi vitamin A pada daun kelor 4x lebih tinggi dari pada wortel.

4. Daun kelor mengandung kalsium

Kalsium membangun tulang dan gigi yang kuat dan membantu mencegah osteoporosis. Susu menyediakan banyak kalsium tapi kalsium pada daun kelor 4x lebih banyak dari kalsium susu. Daun kelor dapat membantu membangun kembali tulang-tulang yang lemah, mengatasi kekurangan darah dan membantu para ibu yang kekurangan gizi untuk memenuhi gizi bagi bayinya. Para dokter di Africa menggunakan daun kelor untuk pengobatan diabetes dan di India daun kelor digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi.

Dari hasil analisa kandungan nutrisi dapat diketahui bahwa daun kelor memiliki potensi yang sangat baik untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Dengan mengonsumsi daun kelor maka keseimbangan nutrisi dalam tubuh akan terpenuhi sehingga orang yang mengonsumsi daun kelor akan terbantu untuk meningkatkan energi dan ketahanan tubuhnya.

Selain itu, daun kelor juga berkhasiat untuk mengatasi berbagai keluhan yang diakibatkan karena kekurangan vitamin dan mineral seperti kekurangan vitamin A (gangguan penglihatan), kekurangan Choline (penumpukan lemak pada liver), kekurangan vitamin B1 (beri-beri),kekurangan vitamin B2 (kulit kering dan pecah-pecah), kekurangan vitamin B3 (dermatitis), kekurangan vitamin C (pendarahan gusi), kekurangan kalsium (osteoporosis), kekurangan zat besi (anemia), kekurangan protein (rambut pecah-pecah dan gangguan pertumbuhan pada anak).


MANFAAT  KELOR
Antimikroba, antibakteri, antiinflamasi (antiradang), infeksi, virus Ebstein Barr (EBV), virus herpes simplek (HSV-1), HIV/AIDS, cacingan, bronchitis, gangguan hati, antitumor, demam, kanker prostat, kanker kulit, anemia, diabetes, tiroid, gangguan saraf, kolik di saluran pencernaan, rematik, sakit kepala, antioksidan, sumber nutrisi (protein dan mineral), dan tonik.
Anti-inflamasi.
Kelor memiliki fungsi pengobatan karena mengandung kalsium dan pospor. Kandungan mineral dan vitamin sangat tinggi dibanding sayuran lainnya. Tidak heran, media asing banyak yang menyebut kelor sebagai “pohon ajaib” maupun “Pohon untuk Kehidupan”.

Dari penelitian daun kelor mampu menghambat aktifasi NFkB dan menurunkan ekspresi protein tumor.

Menurunkan kolesterol jahat.

Kelebihan kolesterol dapat memacu berbagai penyakit. Tingginya kadar kolesterol dipicu oleh pola makan yang kurang sehat dan ditambah faktor psikologis seperti stres. Hormon adrenalin dan kostisol dapat memicu produksi kolesterol dalam tubuh.

Penelitian tentang daun kelor membuktikan, bahwa efek dari ekstrak kelor sebanding dengan obat atenolol dalam menurunkan kadar lemak dalam tikus.

Mengatasi nyeri, letih, linu.

Daun kelor mengandung pterigospermin yang merangsang kulit sehingga dapat berfungsi sebagai param yang manghangatkan. Jika daun kelor dilumat dan dibalur akan mengurangi rasa nyeri karena bersifat analgesik.

Manfaat Bunga

Antimikroba, antibakteri, infeksi, flu, cacingan, sariawan, radang tenggorokan, antitumor, rematik, gangguan saraf, sumber nutrisi, dan tonik.

Manfaat Biji Kelor

Antimikroba, antibakteri, kutil, penyakit kulit ringan, penjernih air, antitumor, sariawan lambung, demam, rematik, antiinflamasi, menaikkan kekebalan tubuh, sumber nutrisi, dan tonik.

Kulit Batang Kelor

Mengatasi karang gigi, gangguan pencernaan, flu, sariawan, antitumor, rematik, detoksifikasi, penetralisir racun ular serta kalajengking, sumber nutrisi, alat kontrasepsi dan afrodisiak.

Manfaat Akar Kelor

Antimikroba, karang gigi, flu, demam, asma, penguat jantung, antiinflamasi, rematik, bengkak kaki (edema), epilepsi, sakit kepala, afrodisiak, menjaga kesehatan organ reproduksi, penyegar kulit, mengobati penyakit ginjal, dan pembesaran hati (hepatamegali)

Di balik daunnya yang kecil, daun kelor ternyata mengandung khasiat yang begitu besar bagi kesehatan. Kurang lebih satu dekade lalu, kita mengetahui berita kelaparan dan gizi buruk di Ethiopia dan beberapa nega Afrika lain. Namun saat ini, berkat daun kelor dan program PBB bencana kelaparan tersebut tidak terdengar lagi.


SUMBER : http://manfaatnyasehat.blogspot.com/2013/06/manfaat-daun-kelor-dan-kandungan.html

Jumat, 04 September 2015

EMANUEL ADEBAYOR : 13 ALASAN MENGAPA SAYA MEMILIH ISLAM

Beberapa bulan terakhir, berita tentang masuk Islamnya seorang atlet sepak bola internasional terdengar cukup ramai berseliweran di dunia maya. Ya, seorang pemain internasional asal Togo, Sheyi Emmanuel Adebayor, mengumumkan bahwa ia telah memeluk Islam. Ia telah meninggalkan keyakinan Kristennya dan memilih Islam sebagai jalan hidup. Jalan kebenaran yang ia yakini. Menariknya, ia juga menyebutkan beberapa alasan mengapa ia memilih Islam dan meninggalkan Kristen. Tentu ini menunjukkan, Adebayor melakukan pengkajian, membandingkan, dan merenungkan sehingga sampai pada kesimpulan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar. Bukan sekedar ikut-ikutan dan emosional saja.

Berikut ini alasan Adebayor memeluk Islam sebagaimana dirilis oleh theheraldng.com. Pesepakbola yang pernah bermain untuk klub-klub sepak bola top Eropa: Arsenal, Manchester City, Real Madrid, dan kini Tottenham Hotspurs ini mengatakan,
“Aku punya 13 alasan yang kuat mengapa seorang muslim itu sama seperti Yesus dan mereka lebih mengikuti Yesus daripada orang-orang Kristen:
Pertama, Yesus mengajarkan bahwa hanya ada satu Tuhan. Hanya satu Tuhan saja yang berhak untuk disembah. Hal itu termaktub dalam Deut 6:4, Mark 12:29. Umat Islam juga meyakini demikian. Sebagaimana diajarkan Alquran dalam surat 4 (An-Nisa) ayat 171.
Kedua, Yesus tidak makan daging babi. Dijelaskan dalam Leviticus 11:7. Sama dengan yang dilakukan umat Islam. Dan hal itu dijelaskan Alquran dalam surat 6 (Al-An’am) ayat 145.
Ketiga, Yesus mengucapkan salam dengan kalimat “assalamu’alaikum” (kedamaian selalu bersamamu). Terdapat dalam John 20:21. Muslim juga mengucapkan salam dengan cara demikian.
Keempat, Yesus selalu mengucapkan “God Willing” (insya Allah). Umat Islam mengucapkan kalimat ini juga sebelum mereka melakukan apapun. Sebagaimana dituntunkan dalam Alquran surat 18 (Al-Kahfi) ayat 23-24.
Kelima, Yesus mencuci wajah, kedua tangan, dan kedua kakinya sebelum shalat. Hal yang sama juga dilakukan oleh seorang muslim.
Keenam, Yesus dan nabi-nabi lainnya yang terdapat di dalam Injil shalat dengan meletakkan kepala mereka di tanah. Dijelaskan dalam Matthew 26:39. Muslim juga melakukan demikian. Sebagaimana diajarkan Alquran dalam surta 3 (Ali Imran) ayat 43.
Ketujuh, Yesus memiliki janggut dan memakai throbe (gamis). Hal ini disunnahkan bagi seorang muslim.
Kedelapan, Yesus mengikuti syariat (syariatnya tauhid sama seperti nabi-nabi sebelumnya pen.) dan mengimani semua nabi. Lihat Matther 5:17. Muslim juga diajarkan demikian oleh Alquran. Lihatlah surat 3 (Ali Imran) ayat 84 dan 2 (Al-Baqarah) 285.
Kesembilan, Ibu Yesus, Maryam, mengenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuhnya dan mengenakan hijab. Sebagaimana terdapat dalam 1 Timothy 2:9, Genesis 24: 64-65, dan Corinthians 11:6. Wanita muslimah juga mengenakan pakaian yang sama. Alquran mengajarkan mereka dalam surat 33 (Al-Ahzab) ayat 59.
Kesepuluh, Yesus dan nabi-nabi lainnya yang disebutkan di dalam Injil berpuasa hingga lebih dari 40 hari. Lihat Exodus 34:28, Daniel 10:2-6. 1Kings 19:8 dan Matthew 4:1. Muslim pun berpuasa selama bulan Ramadhan. Seorang muslim diwajibkan berpuasa sebulan penuh, 30 hari. Lihat Alquran surat 2 (Al-Baqarah) ayat 183. Kemudian dianjurkan untuk melanjutkan berpuasa 6 hari untuk menambah ganjaran pahala.
Kesebelas, Yesus mengajarkan agar berucap “Kedamaian untuk rumah ini” ketika memasuki rumah. Lihat Luke 10:5. Dan juga memberi salam kepada orang-orang di dalam rumah dengan ucapan “Kedamaian untuk kalian”. Sekali lagi, muslim melakukan hal yang sama persis dengan apa yang dilakukan dan diajarkan Yesus. Ketika kita masuk ke rumah kita, atau rumah orang lain, kita mengucapkan “Bismillah” dan juga memberi salam “assalamualaikum”. Inilah tuntunan Alquran dalam surat 24 (An-Nur) ayat 61.
Kedua belas, Yesus dikhitan (disunat). Khitan merupakan salah satu dari 5 sunnah fitrah dalam ajaran Islam. Dalam Islam, seorang laki-laki diwajibkan untuk berkhitan. Berdasarkan Injil Luke 2:21. Yesus berusia 8 hari saat ia dikhitan. Di dalam Taurat, Allah berfirman kepada Nabi Ibrahim bahwa khitan adalah sebuah “perjanjian abadi”. Lihat Genesis 17:13. Di dalam Alquran, surat 16 (An-Nahl) ayat 123, seorang muslim diwajibkan untuk mengikuti agama Nabi Ibrahim. Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Ibrahim berkhitan setelah berumur delapan puluh tahun” (HR. Bukhari, Muslim, dan Ahmad).
Ketiga belas, Yesus berbicara dalam bahasa Aramaik dan menyebut Tuhan dengan Elah. Secara penyebutan atau pelafalan, sama dengan lafadz Allah. Aramaik adalah bahasa kuno. Ia merupakan bahasa Bible. Bahasa ini merupakan salah satu dari Bahasa Semit. Termasuk juga bahasa Hebrew (Ibrani), Arab, Ethiopia, dan bahasa-bahasa kuno lainnya seperti bahasa Assyria dan Babylonia yang merupakan Bahasa orang-orang Akkadia.
Bahasa Aramaik “Elah” dan bahasa Arab “Allah” adalah sama.
Kata Aramaik “Elah” berasal dari bahasa Arab “Allah”. Yang artinya adalah Tuhan. Allah dalam bahasa Arab artinya juga Tuhan. Tuhan Yang Mahatinggi. Anda bisa dengan mudah mendapatkan kesamaan pelafalannya. Dengan demikian, Tuhannya Yesus juga merupakan Tuhannya orang-orang Islam. Dialah Tuhan semua manusia. Dan Tuhan semua makhluk yang ada.
Emanuel Adebayor, Mengapa Saya Memeluk Islam
Nah, sekarang katakan kepadaku, siapakah pengikut Yesus yang sebenarnya? Tentu saja jawabnya umat Islam. Sekarang saya yakin saya telah menjadi pengikut Yesus yang sebenarnya”. Tutup Adebayor.
Penutup
Kajian yang dilakukan Adebayor benar-benar menunjukkan bahwa yang benar itu jelas dan yang menyimpang itu juga telah jelas. Oleh karena itu, benarlah apa yang Allah firmankan,
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS:Ali Imran | Ayat: 85).
Rugilah mereka yang memilih agama selain Islam. Apalagi menukarnya dengan yang selainnya.


SUMBER : www.KisahMuslim.com