HIJAU MEMBUMI SUKAMARA

Kota sejuta Permata, Punya potensi dan Sumberdaya dan ramah Masyarakatnya. (Kab. Sukamara | Prov. Kalimantan tengah)

Institut Pertanian STIPER Yogyakarta (INSTIPER)

Kampus Harapan Bangsa, Menghadirkan Civitas Akademisi Perkebunan Terbaik Menuju Indonesia yang Bermartabat dan Sejahtera

PT.BUMITAMA GUNAJAYA AGRO

Menuju Perusahaan Kelas Dunia, dengan Memperbaiki Sumberdaya Manusia guna Menuju Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia yang HEBAT

Muḥammad bin Mūsā al-Khawārizmī

Seorang ahli matematika, astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal dari Persia. Lahir sekitar tahun 780 di Khwārizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 di Baghdad | Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di Baghdad. Penemu angka Nol dan dikenal Bapak AL JABAR.

HIZBUT TAHRIR

Partai politik berideologi Islam yang didirikan pada tahun 1953 di Al Quds berdasarkan aqidah Islam Didirikan oleh Syekh Taqiyyuddin An Nabhani (1905-1978) | Bersama umat Berjuang menegakkan Syariah dalam Bingkai Khilafah dengan Prinsip Konsisten Berdakwah.

Dr. ZAKIR NAIK

Seorang pembicara umum Muslim India, dan penulis hal-hal tentang Islam dan perbandingan agama. Secara profesi, ia adalah seorang dokter medis, memperoleh gelar Bachelor of Medicine and Surgery (MBBS) dari Maharashtra, tapi sejak 1991 ia telah menjadi seorang ulama yang terlibat dalam dakwah Islam dan perbandingan agama.

Jumat, 12 Februari 2016

SIAPA yang SALAH (Sistem/Oknum)...????

Assalamu'alaikum Wr.Wb



Kita bisa lihat bagaimana Pembela Demokrasi dengan cupu bermain Dalih bukan Dalil.
Saya Pernah berdialog dengan orang seperti ini.
MEREKA : "Pemerintahan Islam aja ada masalahnya, pertumpahan darah Pula"
GUE : " Pemerintahan Islam Bermasalah Karena manusia2 didalamnya yang Haus akan Kekuasaan (Bujukan Setan) ‪#‎Bukan_Sistemnya "
MEREKA : "Begitu Juga dengan Demokrasi, yang Salahkan Oknumnya Bukan Sistemnya, ‪#‎Manusiakan_tempatnya_Salah Bro"
GUE : "Justru itu, Demokrasikan Berasal dari Manusia Bro, Manusia yang Buat, terus diterapkan.??
Mereka "fjhrkshsgajajdhrhekghsgdhfg (Hening)"
Gue "Hati-Hati Saudara Kesumbat Setan"
Udah tau Manusia tempatnya salah, Sok-Sok Buat Sistem selain Islam apalagi Menyalahi Islam, Ya ancurlah jadinya. Sebab Sumbernya dari Manusia Bukan Pencipta.




Rabu, 03 Februari 2016

Bentrok Maut Dua Ormas Sekuler, Pemberitaannya Kok Tak Seheboh FPI?

Assalamu'alaikum Wr.Wb.


Bentrokan maut antara dua ormas sekuler Pemuda Pancasila (PP) versus Ikatan Pemuda Karya (IPK) menewaskan dua orang di Jalan Thamrin – Jalan Asia Medan pada, Sabtu (30/1) lalu. Situasi Kota Medan seketika mencekam, aparat gabungan TNI dan Polri menurunkan kekuatan penuh untuk mencegah bentrok berulang hingga Ahad (31/1). Bentrok susulan terjadi di sejumlah ruas jalan seperti di Jalan Juanda, Jalan Brigjen Katamso, Jalan Yos Sudarso Simpang Glugur dan Jalan Djamin Ginting Medan.

Namun anehnya, pemberitaan di media massa terutama televisi biasa dan sekilas-sekilas saja. berbeda bila ada bentrok yang melibatkan ormas Islam seperti Front Pembela Islam (FPI), kelompok HAM,pemerintah pastilah meminta pembubarannya, media massa terutama salah satu stasiun televisi tertentu akan menayangkannya berulang-ulang siang malam, seolah –olah betapa jahat dan bejatnya FPI sehingga harus dibubarkan, padahal bentrok yang melibatkan FPI tidak separah dua ormas sekuler di atas.

Pemerhati sosial dan budaya Iwan Januar ketika ditanya Media Umat pada Selasa (2/2), mengapa pemberitaannya di media massa tidak seheboh FPI,  Iwan pun menjawab dengan lugas: “Karena FPI atau yang semisalnya itu punya ‘dosa’ dimata media dan penguasa, apa itu ‘dosa’nya? Memperjuangkan Islam!”

FPI itu mengancam kepentingan politik dan bisnis orang-orang sekuler dan melawan semangat liberalisme seperti mengusir acara kaum gay, waria atau PKI. Itu yang membuat banyak media massa dan penguasa menempatkan FPI dkk sebagai musuh bersama (common enemy) lalu diarahkan jadi musuh masyarakat (public enemy).

Jadi kalau FPI sweeping dan bubarkan acara kaum gay, ahmadiyah, PKI,  harus di-blow up dan ancam untuk dibubarkan. Tapi kalau ormas sekuler tawuran, meresahkan warga, bunuh-bunuhan biarkan saja. Yang penting tidak mengancam liberalisme dan sekulerisme. “Lalu mereka menyebutnya itulah yang namanya Pancasilais. Padahal sih ‘maling teriak maling’,” pungkasnya.


Hizbut Tahrir Indonesia: Menuntaskan Masalah Gafatar dan Aliran Sesat

Assalamu'alaikum Wr.Wb.


[Al-Islam edisi 791, 18 Rabiul Akhir 1437 H – 29 Januari 2016 M]

Akhir-akhir ini nama Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) mencuat dan menimbulkan kehebohan, terutama setelah dari berbagai daerah bermunculan laporan warganya pergi ke Kalimantan untuk bergabung dengan Gafatar. Banyak warga yang anggota keluarganya hilang merasa was-was jika keluarganya bergabung dengan Gafatar. Banyak dari mereka mendatangi sekretariat Gafatar. Namun, sekretariat-sekretariat itu sudah kosong ditinggalkan penghuni dan pengurus Gafatar. Isu Gafatar itu akhirnya berpuncak dengan meletusnya pembakaran camp Gafatar di Mempawah oleh massa pada Selasa (19/1) silam. Warga eks Gafatar diusir agar meninggalkan Mempawah. pemerintah akhirnya memutuskan untuk memulangkan warga eks Gafatar ke daerah asalnya.
Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti di DPR (25/1) mengatakan Kepolisian tengah mendata eks Gafatar yang berada di Kalimantan Barat. “Tindak lanjut penanganannya melakukan pendataan dan memfasilitasi proses pemulangan eks Gafatar saat ini yang terdata di Kalimantan Barat sebanyak 4.010 jiwa, terdiri dari 907 laki-laki, 632 perempuan dan 2.471 anak-anak,” jelas Badrodin (Viva.co.id, 25/1).


Siapa Gafatar?

Menurut Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Gafatar berawal dari gerakan Al-Qiyadah al-Islamiyah yang dipimpin Ahmad Mushadeq (DetikNews, 25/1).
Tim Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem), yang terdiri atas sejumlah lembaga negara, melakukan investigasi untuk menyelidiki dugaan penyimpangan ajaran yang dilakukan Gafatar. “Kami telah meneliti kegiatan Gafatar selama sebulan terakhir dan kami menilai itu ajaran menyimpang,” tutur Wakil Ketua Tim Pakem Adi Toegarisman saat konferensi pers di Kejagung, Kamis, 21 Januari 2016 (Tempo.co, 21/1).

Dari hasil investigasi tersebut, Pakem mendapatkan tiga alasan yang mendasari anggapan bahwa ajaran Gafatar menyimpang. Pertama: Gafatar dinilai menyebarkan ajaran Islam dan sejumlah agama lain dengan cara menyatukan berbagai agama menjadi satu kepercayaan. Kedua: Gafatar merupakan metamorfosis dari Komunitas Millah Abraham (Komar). Sebelumnya, organisasi tersebut juga merupakan metamorfosis dari organisasi Al-Qiyadah al-Islamiyah. Organisasi tersebut telah dilarang sejak 2007 dengan keputusan Jaksa Agung RI nomor: KEP-116/A/JA/11/2007 tentang Larangan Kegiatan Aliran dan Ajaran Al-Qiyadah al-Islamiyah di seluruh Indonesia yang didasarkan pada Fatwa MUI. Ketiga: Ajaran Gafatar mempercayai Ahmad Mushadeq sebagai Al-Masih Al’Maw’ud, Mesias (juru selamat) yang dijanjikan menggantikan Nabi Muhammad saw.


Penyebab

Banyak faktor yang membuat orang bergabung dengan Gafatar. Di antara faktor yang menonjol adalah masih lemahnya pengetahuan masyarakat tentang Islam. Akibatnya, orang bisa terpengaruh dengan Gafatar dan ajarannya meski menyimpang dari Islam.

Faktor lain adalah kondisi dan kesulitan ekonomi yang diderita rakyat. Mayoritas pengungsi eks Gafatar yang dipulangkan melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang mengaku motivasi mereka bergabung dengan ormas tersebut hanya karena ingin bertani. Untuk itu sebagian dari mereka rela menjual rumah dan kendaraan agar bisa memiliki modal untuk sewa lahan dan menyokong kehidupan di Mempawah, Kalimantan (Liputan6.com, 25/1).

Kapolres Lamongan AKBP Trisno Rachmadi menyebutkan pengikut Gafatar yang menjadi sasaran adalah warga pelosok desa dan rata-rata dengan kondisi ekonomi relatif lemah. Mereka dijanjikan ditampung di rumah-rumah dengan diberi jaminan kecukupan finansial.

Selain itu, Gafatar bisa terus berkembang dan merekrut banyak orang karena pemerintah tidak tegas. Padahal sejak awal pemerintah telah mencium indikasi penyimpangan Gafatar. Andai pemerintah tegas sejak awal, tentu tidak perlu terjadi kehebohan seperti saat ini.

Kemunculan Gafatar dan berbagai aliran sesat lainnya—termasuk berbagai penistaan terhadap Islamdan simbol-simbolnya—menunjukkan bahwa negara tidak sungguh-sungguh menjaga akidah Islam. Hal itu karena negara saat ini dibangun di atas asas sekularisme yang memisahkan urusan negara dengan agama. Urusan agama dan keyakinan dianggap sebagai urusan pribadi. Negara tidak boleh turut campur. Karena itulah aliran sesat hanya akan diproses jika ada pengaduan dari masyarakat atau jika sudah menimbulkan masalah serius di masyarakat. Kalaupun dilakukan penindakan maka itu bukan untuk menjaga dan melindungi akidah Islam, tetapi untuk menjaga keamanan dan kestabilan.


Menuntaskan Masalah

Persoalan ini harus segera diselesaikan dengan tuntas. Jika terbukti menyimpang dan sesat, Gafatar harus segera dilarang, dibubarkan organisasinya dan seluruh aktivitasnya dihentikan.

Warga eks Gafatar harus dibina agar kembali pada Islam (rujû’ ilâ al-haqq). Kepada mereka harus dijelaskan dan dibantah penyimpangan-penyimpangan ajaran Gafatar. akidah dan ajaran Islam yang benar harus dijelaskan kepada mereka dengan disertai argumentasi dan bukti, dengan mengaktifkan akal pikiran mereka dan melibatkan perasaan mereka, sehingga akidah dan ajaran Islam itu tertanam kuat pada diri mereka.

Mereka juga harus difasilitasi dan dibantu untuk bisa membangun kehidupan yang baru. Harta benda mereka yang ditinggalkan di Kalimantan harus dikembalikan kepada mereka dan tidak boleh dirampas oleh siapapun termasuk oleh negara.

Para pengurusnya dan yang menyebarkan ajaran yang menyimpang itu harus ditindak dan dihukum. Penyimpangan ajaran mereka dengan tetap mencatut Islam jelas merupakan penistaan terhadap Islam. Jika terbukti, mereka harus dihukum berat. Tidak menutup kemungkinan di dalam operasi organisasi ini juga terjadi eksploitasi ekonomi terhadap orang-orang yang terjerat bergabung di dalamnya.

Selain itu, dalam jangka panjang harus diusahakan agar masalah seperti itu tidak terus muncul dan berulang. Problem mendasar yang menjadi faktor terulangnya masalah ini adalah karena negara tidak berperan menjadi penjaga akidah Islam. Sebabnya, negara saat ini dibangun di atas asas sekularisme, pemisahan agama dari negara dan pengaturan kehidupan.

Hanya jika negara dibangun di atas landasan akidah Islam dan menerapkan syariah Islam, masalah aliran sesat, penyimpangan dari Islam dan penistaan terhadap Islam tidak akan muncul. Dalam perspektifIslam, salah satu tugas utama pemerintah adalah membina, menjaga dan melindungi akidah umat dari segala bentuk penyimpangan, pendangkalan dan pengaburan serta penodaan. Negara wajib secara terus-menerus membina keislaman seluruh rakyat. Negara wajib mengajarkan dan mendidik masyarakat tentang akidah dan ajaran Islam baik melalui pendidikan formal maupun informal. Bahkan hal itu menjadi salah satu tugas utama negara menurut Islam. Ketika akidah umat kuat dan mereka paham ajaran Islam yang benar, mereka tidak akan terjerumus dalam ajaran sesat.

Di sisi lain, penerapan syariah Islam dalam ekonomi akan bisa mewujudkan pemerataan kekayaan secara adil. Melalui hukum-hukum Islam tentang kepemilikan harta, tentang pengembangan kepemilikan dan pengembangan harta serta hukum tentang pendistribusian kekayaan di tengah masyarakat, Islam akan mampu mewujudkan pemerataan kesejahteraan kepada seluruh rakyat. Jika masyarakat sejahtera, orang tentu tak akan terjerumus ke dalam aliran sesat akibat faktor ekonomi.

Dari sisi penegakan hukum, syariah akan bisa menghentikan pelaku penistaan terhadap Islam dan penyebar aliran sesat sehingga mereka kembali pada kebenaran dan jera tidak akan melakukannya lagi. Para ulama dan fukaha sepakat bahwa hukuman bagi penghina Islam adalah hukuman mati jika dia tidak mau bertobat. Jika dia bertobat maka dia tak dihukum mati, tetapi tetap bisa dijatuhi sanksi sebagai ‘pelajaran’ kepada dia sesuai dengan ketetapan khalifah atau qadhi, dengan memperhatikan tingkat penghinaannya. Hukuman yang tegas itu akan bisa memberi efek jera kepada pelakunya dan akan mencegah orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Penyimpangan dan kesesatan bisa menyebabkan pelakunya murtad/keluar dari Islam. Misalnya, dengan menolak kewajiban shalat lima waktu, puasa, Haji, dsb; meyakini ada nabi setelah nabi Muhammad saw; meyakini masih ada wahyu setelah al-Quran dan sebagainya. Pelakunya—jika tidak mau bertobat kembali pada Islam dan meninggalkan keyakinan itu—dihukum mati. Rasul saw. bersabda:

« مَنْ بَدَّلَ دِيْنَهُ فَاقْتُلُوْهُ»

Siapa yang mengganti agamanya (murtad) maka bunuhlah (HR al-Bukhari, an-Nasai, Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).



Semua itu akan bisa menuntaskan masalah aliran sesat yang tidak bisa dituntaskan dalam sistem saat ini. Semua itu hanya bisa terwujud jika syariah islamiyah diterapkan secara menyeluruh dan formal melalui kekuasaan negara. Hal itu hanya bisa diwujudkan di bawah sistem pemerintahan Islam, yaituKhilafah Rasyidah ‘ala minhaj an-nubuwwah. Itulah yang harus diperjuangkan oleh semua komponen umat Islam agar segera terwujud nyata di tengah kehidupan. WalLâh a’lam bi ash-shawâb.

Tidak ada Agama yang LEBIH BENAR, ini Buktinya..????

Assalamu'alaikum Wr.Wb.


Tidak ada Agama yang "LEBIH BENAR", jika ada agama yang "LEBIH BENAR" berarti ada agama yang "BENAR" artinya terdapat lebih dari 1 Agama yang Benar.
Karna keturunan dari kata "LEBIH BENAR" adalah "BENAR" seperti "LEBIH SEMPURNA" berarti ada turunannya "SEMPURNA"
Maka untuk Agama katakan dengan Agama yang "BENAR", maka akan mematikan spekulasi agama yang "LEBIH BENAR apalagi yang KURANG BENAR".
didunia ini banyak Agama, tapi tentulah hanya satu Agama yang "BENAR" bukan "LEBIH BENAR".

Siapakah itu...????

Baru Sebulan Menikah, Seorang Muslimah Pejuang Syariah ini di Panggil Oleh Allah

Assalamu'alaikum Wr.Wb.


Makassar, (27/01/2016) adalah hari penuh duka bagi Suami, Keluarga serta kerabat dari Saudari Almarhumah Ummu Athiyah atau di kenal di akun facebooknya Al Atheyah.
Baru sebulan menikah, seorang Muslimah yang tangguh dalam Berdakwah ini dipanggil oleh Allah.
"Usia pernikahanmu baru 1 bulan, tp karena Allah lebih sayang padamu..takdir telah memisahkan kalian..selamat jalan Adinda Al Atheeyah...semoga amal ibadahmu diterima disisix" Tulis Risma Salsa Daeng Paeza di dinding Kronologi Fb Almarhumah.
"Selamat jalan saudariq... Terimah kasih sudah mengajarkanku banyak ilmu bermanfaat... Semoga menjadi bidadari surga.. Amin ya robbal alamin" Tulis Emhie Emhy Luvph Luvph.
"Selamat jalan Ummu,semoga tenang disisinya ,,,bahkan dia lebih menyayangimu.." Tulis Hikma Thifatul Latief.

Almarhumah mengidap penyakit Kelenjar Otak dan sempat rawat inap dirumah sakit, sebagaimana admin dapatkan dari keterangan serta Postingan Fb Kakak kandung Alamarhumah.
"Allah tidak akan memberikan cobaan kepada hambanya melebihi batas kemampuannya. Saya yakin kamu pasti bisa. Kamu pasti kuat. Cepat sembuh adik ku tercinta.
Al Atheeyah. Amin"
Tulis Sofyan Syah Maulana yang Merupakan kakak kandung Almarhumah.

Sampai saat ini, Ucapan Belasungkawa terus mengalir kepada Almarhumah, semua merasakan akan kehilangan, terlebih lagi sang suami yang baru 1 bulan menjalin Rumah tangga.
Inilah kehidupan dunia, kita harus merelakan dengan lapang dada atas orang-orang tercinta untuk menghadap pada sang pencipta. Tak ada yang mampu memundurkan atau memajukannya barang sedikitpun.

Seorang Muslimah yang Aktif dalam Berdakwah ini, semoga menjadi Inspirasi untuk kita agar selalu Berbuat Kebaikkan walau Sakit dan Sulit, menjadi Renungan bahwa kematian akan datang pada masa yang ditentukan.

Semoga Almarhumah Allah Ridhoi jalan kehidupannya dan menjadi Penghuni Jannahnya. Aamiin Ya Rabbal'alaamin.

@AndikaWahyu52




SYARIFUDDIN KHALIFAH : MUKJIZAT DARI AFRIKA, BOCAH AJAIB MENGISLAMKAN RIBUAN ORANG

Assalamu'alaikum Wr.Wb.


"Bisa Anda Cek Kebenarannya di Media, Jangan Tutup Hati Kita untuk Menerima Kebaikkan"

Kembali mengingat peristiwa tahun 90-an, dunia saat itu gempar dengan berita besar seorang bayi berumur 2 bulan dari keluarga Katholik di Afrika yang menolak dibaptis. “Mama, unisibi baptize naamini kwa Allah, na jumbe wake Muhammad” (Ibu, tolong jangan baptis saya. Saya adalah orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, Muhammad).

Ayah dan ibunya, Domisia-Francis, pun bingung. Kemudian didatangkan seorang pendeta untuk berbicara kepada bayinya itu: “Are You Yesus?” (Apakah kamu Yesus?).

Kemudian dengan tenang sang bayi Syarifuddin menjawab:“No, I’m not Yesus. I’m created by God. God, The same God who created Jesus” (Tidak, aku bukan Yesus. Aku diciptakan oleh Tuhan, Tuhan yang sama dengan yang menciptakan Yesus). Saat itu ribuan umat Kristen di Tanzania dan sekitarnya dipimpin bocah ajaib itu mengucapkan dua kalimat syahadat.

Bocah Afrika kelahiran 1993 itu lahir di Tanzania Afrika, anak keturunan non Muslim. Sekarang bayi itu sudah remaja, setelah ribuan orang di Tanzania-Kenya memeluk agama Islam berkat dakhwahnya semenjak kecil.

Syarifuddin Khalifah namanya, bayi ajaib yang mampu berbicara berbagai bahasa seperti Arab, Inggris, Perancis, Italia dan Swahili. Ia pun pandai berceramah dan menterjemahan al-Quran ke berbagai bahasa tersebut. Hal pertama yang sering ia ucapkan adalah: “Anda bertaubat, dan anda akan diterima oleh Allah Swt.”

Syarifuddin Khalifah hafal al-Quran 30 juz di usia 1,5 tahun dan sudah menunaikan shalat 5 waktu. Di usia 5 tahun ia mahir berbahasa Arab, Inggris, Perancis, Italia dan Swahili.
Satu bukti kuasa Allah untuk menjadikan manusia bisa bicara dengan berbagai bahasa tanpa harus diajarkan.

Latar Belakang Syarifuddin Khalifah
Mungkin Anda terheran-heran bahkan tidak percaya, jika ada orang yang bilang bahwa di zaman modern ini ada seorang anak dari keluarga non Muslim yang hafal al-Quran dan bisa shalat pada umur 1,5 tahun, menguasai lima bahasa asing pada usia 5 tahun, dan telah mengislamkan lebih dari 1.000 orang pada usia yang sama. Tapi begitulah kenyatannya, dan karenanya ia disebut sebagai bocah ajaib; sebuah tanda kebesaran Allah Swt.


Syarifuddin Khalifah, nama bocah itu. Ia dilahirkan di kota Arusha, Tanzania. Tanzania adalah sebuah negara di Afrika Timur yang berpenduduk 36 juta jiwa. Sekitar 35 persen penduduknya beragama Islam, disusul Kristen 30 persen dan sisanya beragam kepercayaan terutama animisme. Namun, kota Arusha tempat kelahiran Syarifuddin Khalifah mayoritas penduduknya beragama Katolik. Di urutan kedua adalah Kristen Anglikan, kemudian Yahudi, baru Islam dan terakhir Hindu.

Seperti kebanyakan penduduk Ashura, orangtua Syarifuddin Khalifah juga beragama Katolik. Ibunya bernama Domisia Kimaro, sedangkan ayahnya bernama Francis Fudinkira. Suatu hari di bulan Desember 1993, tangis bayi membahagiakan keluarga itu. Sadar bahwa bayinya laki-laki, mereka lebih gembira lagi.

Sebagaimana pemeluk Katolik lainnya, Domisia dan Francis juga menyambut bayinya dengan ritual-ritual Nasrani. Mereka pun berkeinginan membawa bayi manis itu ke gereja untuk dibaptis secepatnya. Tidak ada yang aneh saat mereka melangkah ke Gereja. Namun ketika mereka hampir memasuki altar gereja, mereka dikejutkan dengan suara yang aneh. Ternyata suara itu adalah suara bayi mereka. “Mama usinibibaptize,naamini kwa Allah wa jumbe wake Muhammad!” (Ibu, tolong jangan baptis saya. Saya adalah orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, Muhammad).

Mendengar itu, Domisia dan Francis gemetar. Keringat dingin bercucuran. Setelah beradu pandang dan sedikit berbincang, mereka memutuskan untuk membawa kembali bayinya pulang. Tidak jadi membaptisnya.

Awal Maret 1994, ketika usianya melewati dua bulan, bayi itu selalu menangis ketika hendak disusui ibunya. Domisia merasa bingung dan khawatir bayinya kurang gizi jika tidak mau minum ASI. Tetapi, diagnose dokter menyatakan ia sehat. Kekhawatiran Domisia tidak terbukti. Bayinya sehat tanpa kekurangan suatu apa. Tidak ada penjelasan apapun mengapa Allah mentakdirkan Syarifuddin Khalifah tidak mau minum ASI dari ibunya setelah dua bulan.

Di tengah kebiasaan bayi-bayi belajar mengucapkan satu suku kata seperti panggilan “Ma” atau lainnya, Syarifuddin Khalifah pada usianya yang baru empat bulan mulai mengeluarkan lafal-lafal aneh.
Beberapa tetangga serta keluarga Domisia dan Francis terheran-heran melihat bayi itu berbicara. Mulutnya bergerak pelan dan berbunyi: “Fatuubuu ilaa baari-ikum faqtuluu anfusakum dzaalikum khairun lakum ‘inda baari-ikum, fataaba ‘alaikum innahuu huwattawwaburrahiim.”

Orang-orang yang takjub menimbulkan kegaduhan sementara namun kemudian mereka diam dalam keheningan. Sayangnya, waktu itu mereka tidak mengetahui bahwa yang dibaca Syarifuddin Khalifah adalah QS. al-Baqarah ayat 54.

Domisia khawatir anaknya kerasukan setan. Ia pun membawa bayi itu ke pastur, namun tetap saja Syarifuddin Khalifah mengulang-ulangayat itu. Hingga kemudian cerita bayi kerasukan setan itu terdengar oleh Abu Ayub, salah seorang Muslim yang tinggal di daerah itu. Ketika Abu Ayub datang, Syarifuddin Khalifah juga membaca ayat itu. Tak kuasa melihat tanda kebesaran Allah, Abu Ayub sujud syukur di dekat bayi itu.

“Francis dan Domisia, sesungguhnya anak kalian tidak kerasukan setan. Apa yang dibacanya adalah ayat-ayat al-Qur’an. Intinya ia mengajak kalian bertaubat kepada Allah,” kata Abu Ayub.
Beberapa waktu setelah itu Abu Ayub datang lagi dengan membawa mushaf. Ia memperlihatkan kepada Francis dan Domisia ayat-ayat yang dibaca oleh bayinya. Mereka berdua butuh waktu dalam pergulatan batin untuk beriman. Keduanya pun akhirnya mendapatkan hidayah. Mereka masuk Islam.

Sesudah masuk Islam itulah mereka memberikan nama untuk anaknya sebagai “Syarifuddin Khalifah”.
Keajaiban berikutnya muncul pada usia 1,5 tahun. Ketika itu, Syarifuddin Khalifah mampu melakukan shalat serta menghafal al-Quran dan Bible. Lalu pada usia 4-5 tahun, ia menguasai lima bahasa. Pada usia itu Syarifuddin Khalifah mulai melakukan safari dakwah ke berbagai penjuru Tanzania hingga ke luar negeri. Hasilnya, lebih dari seribu orang masuk Islam.


Kisah Nyata Syarifuddin Mengislamkan Ribuan Orang
Kisah nyata ini terjadi di Distrik Pumwani, Kenya, tahun 1998. Ribuan Ribuan orang telah berkumpul di lapangan untuk melihat bocah ajaib, Syarifuddin Khalifah. Usianya baru 5 tahun, tetapi namanya telah menjadi buah bibir karena pada usia itu ia telah menguasai lima bahasa. Oleh umat Islam Afrika, Syarifuddin dijuluki Miracle Kid of East Africa.


Perjalanannya ke Kenya saat itu merupakan bagian dari rangkaian safari dakwah ke luar negeri. Sebelum itu, ia telah berdakwah ke hampir seluruh kota di negaranya, Tanzania. Masyarakat Kenya mengetahui keajaiban Syarifuddin dari mulut ke mulut. Tetapi tidak sedikit juga yang telah menyaksikan bocah ajaib itu lewat Youtube.

Orang-orang agaknya tak sabar menanti. Mereka melihat-lihat dan menyelidik apakah mobil yang datang membawa Syarifuddin Khalifah. Beberapa waktu kemudian, Syaikh kecil yang mereka nantikan akhirnya tiba. Ia datang dengan pengawalan ketat layaknya seorang presiden.
Ribuan orang yang menanti Syarifuddin Khalifah rupanya bukan hanya orang Muslim. Tak sedikit orang-orang Kristen yang ikut hadir karena rasa penasaran mereka. Mungkin juga karena mereka mendengar bahwa bocah ajaib itu dilahirkan dari kelarga Katolik, tetapi hafal al-Quran pada usia 1,5 tahun. Mereka ingin melihat Syarifuddin Khalifah secara langsung.


Ditemani Haji Maroulin, Syarifuddin menuju tenda yang sudah disiapkan. Luapan kegembiraan masyarakat Kenya tampak jelas dari antusiasme mereka menyambut Syarifuddin. Wajar jika anak sekecil itu memiliki wajah yang manis. Tetapi bukan hanya manis. Ada kewibawaan dan ketenangan yang membuat orang-orang Kenya takjub dengannya. 
Mengalahkan kedewasaan orang dewasa.


Kinilah saatnya Syaikh cilik itu memberikan taushiyah. Tangannya yang dari tadi memainkan jari-jarinya, berhenti saat namanya disebut. Ia bangkit dari kursi menuju podium.
Setelah salam, ia memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi.


Bahasa Arabnya sangat fasih, diakui oleh para ulama yang hadir pada kesempatan itu. Hadirin benar-benar takjub. Bukan hanya kagum dengan kemampuannya berceramah, tetapi juga isi ceramahnya membuka mata hati orang-orang Kristen yang hadir pada saat itu. Ada seberkas cahaya hidayah yang masuk dan menelusup ke jantung nurani mereka.

Selain pandai menggunakan ayat al-Quran, sesekali Syarifuddin juga mengutip kitab suci agama lain. Membuat pendengarnya terbawa untuk memeriksa kembali kebenaran teks ajaran dan keyakinannya selama ini.

Begitu ceramah usai, orang-orang Kristen mengajak dialog bocah ajaib itu. Syarifuddin melayani mereka dengan baik. Mereka bertanya tentang Islam, Kristen dan kitab-kitab terdahulu. Sang Syaikh kecil mampu memberikan jawaban yang memuaskan. Dan itulah momen-momen hidayah.

Ratusan pemeluk Kristiani yang telah berkumpul di sekitar Syarifuddin mengucapkan syahadat. Menyalami tangan salah seorang perwakilan mereka, Syarifuddin menuntun syahadat dan mereka menirukan: “Asyhadu an laa ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasuulullah.”
Syahadat agak terbata-bata. Tetapi hidayah telah membawa iman. Mata dan pipi pun menjadi saksi, air mata mulai berlinang oleh luapan kegembiraan. Menjalani hidup baru dalam Islam.


Takbir dari ribuan kaum muslimin yang menyaksikan peristiwa itu terdengar membahana di bumi Kenya.
Bukan kali itu saja, orang-orang Kristen masuk Islam melalui perantaraan bocah ajaib Syarifuddin Khalifah.


Di Tanzania, Libya dan negara lainnya kisah nyata itu juga terjadi. Jika dijumlah, melalui dakwah Syarifuddin Khalifah, ribuan orang telah masuk Islam. Ajaibnya, itu terjadi ketika usia Syaikh kecil itu masih lima tahun.
Para ulama dan habaib sangat mendukung dakwah Syaikh Syarifuddin Khalifah.


Bahkan ulama besar seperti al-Habib ali al-Jufri pun rela meluangkan waktunya untuk bertemu anak ajaib yang kini remaja dan berjuang dalam Islam.


(Dikutip dari buku Mukjizat dari Afrika, Bocah yang Mengislamkan Ribuan Orang; Syarifuddin Khalifah)

MISTERI RAMBUTAN MERAH

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Yogyakarta, (25/01/2016) adalah hari dimana saya atau anda semua bisa beragumen untuk sebuah Intermezo, Fakta atau sedikit Horor. Hehe
Jadi seperti ini Ceritanya, hari ini tepatnya pukul 15.01 WIB kira2, saya keluar dari kamar untuk mengecek pakaian yang sedang di jemur, maklumlah pada jam itu awan nampak Gelap dan akan turun hujan, lalu saya keluar dan membuka pintu dan memeriksa pakaian, semua aman alhamdulillah. Pemanasan dulu ni ceritanya....
Setelah mengecek pakai kemudian saya Masuk kekamar dan menutup pintu, sembari ingin mengistirahatkan badan Kembali.
Saat dikamar saya menghidupkan musik, dalam suasana yang tenang tentunya, lalu gemerisik di telinga saya seperti jamnya sudah masuk Adzan, sekitar pukul 15.15 WIB. Kemudian saya matikan lagu bergegas menyiapkan pakaian untuk bersiap pergi kemushala yang cuma 5 langkah dari Kontrakan saya.
Ketika saya membuka pintu untuk keluar tak disangka ada seuntai Rambutan di depan Pintu kamar yang begitu menggoda, sontak cukup bigung saya, bagaimana tidak, sebelumnya saya sudah keluar masuk 
Rumah mengecek pakaian tapi saya tidak temukan itu rambutan di depan kamar saya.

Dan waktu itu pintu kontrakan juga tertutup meski tak di kunci, saya juga tanyakan kepada teman kontrakan mereka tidak tahu-menahu tentang itu.
Tapi saya bertrimakasih kepada siapapun yang memberi rambutan ini, walau Kronologinya cukup membingungkan juga sedikit Horor, rambutannya manis, Berkahlah pokoknya bagi yang meberi.
Syukron ya,, saatnya menikmati Rambutan..hehehe
@Andikawahyu52