Jakarta, (4/09/2016) - di tengah hiruk pikuk Pilkada 2017 dan hegemoni pemimpin kafir di Indonesia, HTI bersama 20.000 Ummat menggalang Aksi Kampanye untuk menolak Penimpin kafir, terutama menolak pencitraan yang di lakukan berbagai media terhadap pimpinan Jakarta sekarang.
Dalam kesempatan tersebut,
Ustadz Rokhmat S. Labib, Ketua DPP HTI, pada aksi tolak pemimpin kafir di Patung Kuda, Monas menegaskan Bahwa
Ustadz Rokhmat S. Labib, Ketua DPP HTI, pada aksi tolak pemimpin kafir di Patung Kuda, Monas menegaskan Bahwa
"Agama adalah Nasihat, untuk Allah, untuk kitabNya, bagi Nabi-Nabinya, bagi pemimpin2, dan bagi kaum muslimin seluruhnya.
Maka hari ini kita bertujuan untuk menasihati para pemimpin.
Kami memberi nasihat bagi mereka pemimpin media yang mendukung pemimpin kafir, bahwa itu adalah perbuatan haram."
Maka hari ini kita bertujuan untuk menasihati para pemimpin.
Kami memberi nasihat bagi mereka pemimpin media yang mendukung pemimpin kafir, bahwa itu adalah perbuatan haram."
"Sekali-kali Allah tidak akan memberikan jalan bagi orang kafir untuk menguasai kaum muslimin"
Beliau dalam kesempatan ini juga menyeru kepada partai-partai politik agar jangan mencalonkan orang kafir sebagai pemimpin. Karena hal tersebut menantang dan mengundang murka Allah SWT, bagi sesiapa yang mengkhianati agamaNya, mengkhianati RosulNya.
Beliau dalam kesempatan ini juga menyeru kepada partai-partai politik agar jangan mencalonkan orang kafir sebagai pemimpin. Karena hal tersebut menantang dan mengundang murka Allah SWT, bagi sesiapa yang mengkhianati agamaNya, mengkhianati RosulNya.
"Demokrasi memang memberikan kebebasan, namun kebebasan untuk menghina, menolak dan menekan Islam."
"Jika umat Islam tidak ingin dipimpin oleh orang kafir, maka jalan terbuka yang membolehkan terpilihnya pemimpin kafir harus ditutup, pintu itu adalah demokrasi. Maka campakkan sistem demokrasi."
"Tidak cukup pemimpin adalah seorang muslim, namun pemimpin muslim juga berkewajiban untuk menerapkan dan menjalankan hukum Islam"
"Pemimpin itulah yg akan menjaga kaum muslimin, menjaga agama Allah, menjaga harta Umat, dan menjaga jiwa dan akal kaum muslimin".
Beliau juga meminta kesediaan peserta aksi, untuk sesegera setelah pulang, untuk menyampaikan kepada seluruh tetangga dan sanak saudara akan haramnya memilih pemimpin kafir, dan agar menyerukan tegaknya syariah Khilafah.
Lalu beliau mengakhiri orasi dengan do'a penutup, sekaligus menutup rangkaian acara aksi di Minggu Pagi ini.
Semoga senantiasa Allah melindungi Kita, dari segala macam fitnah dan adu domba terhadap Ummat muslim, sudah saatnya bergerak menyongsong tegaknya syariah dan Khilafah.
0 komentar:
Posting Komentar