Senin, 05 September 2016

MENCINTAIMU DARI KEJAUHAN : SAAT-SAAT WAFATNYA RASULULLAH


Suatu pagi di hari-hari terakhir, baginda berpesan "KU wariskan dua perkara kepada Kalian yaitu AL-Qur'an dan Sunnahku"

"Barangsiapa yang mencintai sunnahku, dan kelak orang-orang yang mencintaiku akan masuk surga Bersama denganku " (ucap Rasulullah)
Khutbah singkat ini diakhiri dengan Rasulullah memandang tenang mata sahabat-sahabatnya.

Kelihatan abu bakar membalas pandangan itu dengan mata yang berkaca, Umar menahan nafas dan tangisnya dengan begitu kuat.

Utsman menghela nafas sepanjang-panjangnya, Ali pula menundukkan kepala sedalam -dalam yang boleh. Itulah isyaratnya saat perpisahan sudah tiba.

"Rasulullah akan meninggalkan kita" (keluh sahabat).
Manusia tercinta itu sudah hampir selesai tugasnya di dunia.


Tengah hari itu, dirumah baginda 
Terdengar suara memberikan salam dan meminta idzin untuk masuk menziarahi baginda Rasulullah. 

Namun permintaan ini di tolak oleh Fatimah r.a. "Maafkanlah, ayahku sedang Demam"
Rasulullah mendengar jawapan Fatimah itu, "siapakah yang datang itu wahai anakku?"(Tanya Baginda).

"Tidak tahu ayahku, tidak pernah kulihat orang ini sebelumnya"(jawab Fatimah).
Dan Rasulullah pun berkata
"Ketahuilah, dia itulah yang memisahkan pertemuan di dunia, dialah malaikat maut"


Fatimah terus menahan ledakan tangisnya, Kerana mengetahui, ajal ayahnya sudah semakin tiba.

Malaikat Izrail dan Jizril datang menghampiri Rasulullah SAW. 
"Wahai Jibril, jelaskan apakah Hakku di hadapan Allah nanti?

"Pintu-pintu langit telah terbuka ya Rasulullah, para malaikat menanti Rohmu"(berkata Jibril)
"Semua pintu surga terbuka lebar menanti kedatanganmu"

Ternyata kata-kata Jibril ini tidak membuat baginda senang, matanya masih penuh dengan Kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar kabar ini ya Rasulullah"(Jibril)

"Kabarkan kepadaku nasib umatku kelak?"(tanya Rasulullah).
Jangan khuatir ya Rasulullah, aku pernah mendengar Allah Berfirman, "kuharamkan surga bagi siapa sahaja, kecuali Ummat Muhammad telah berada di dalamnya"

Detik-detiknya semakin tiba, tibalah saat malaikat Izrail menjalankan tugasnya. 
Perlahan-lahan roh Rasulullah ditarik. Seluruh tubuh badan baginda disimbahi peluh, urat-urat leher baginda menegang. 

Perlahan Rasulullah mengaduh, "Jibril betapa sakitnya sakaratul maut ini"


Fatimah memejamkan matanya, Ali yang berada disamping menundukkan lagi kepalanya, Jibril pula memalingkan mukanya.
"Jijikkah kau melihatku, hingga kau paling kan wajahmu Jibril?" (tanya Rasulullah).


"Siapa yang sanggup melihat kekasih Allah direnggut ajal"(jawab jibril dengan kesedihan).
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena sakit yang tidak dapat ditahan lagi.


"Ya Allah dahsyat nian maut ini, timpakanlah saja semua maut ini kepadaku, jangan pada umatku"

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi, bibirnya bergerak seakan membisikkan sesuatu maka bergegas Ali mendekati bibir baginda, "peliharalah shalat, dan peliharalah orang-orang lemah dikalanganmu"(Rasulullah berpesan).

Diluar rumah, kedengaran tangisan daripada para sahabat, Fatimah menutup wajahnya dengan tangannya, dan Ali mendekatkan lagi telinganya ke bibir baginda.
"Umatku,Umatku,Umatku" (Rasulullah)


Dan berakhirlah kehidupan insan mulia, yang bergelar Rasulullah SAW, kini mampukah kita mencintai Baginda, sebagaimana beliau dari jauh sebelum engkau lahir sudah memikirkan keadaanmu.

Ya Rasulullah, betapa cinta engkau Kepada kami, namun terkadang Ummat mu ini sering lupa ya Rasulullah, kami sering terlena.

Ya Allah sampaikanlah salam cinta kami untuk Rasulullah, pertemukan lah kami dalam mimpi malam ini dan kelak disurga bersamanya. Aamiin ya rabbal 'alamiin...

0 komentar:

Posting Komentar